Kamis, 25 Juli 2013

Deretan Mobil Sport di San Paolo

Satu pemain bintang pergi, deretan pemain tak kalah berkualitas datang. Itulah kondisi terkini SSC Napoli, sebuah klub Italia asal kota Naples yang dipimpin oleh seorang produser film, Aurelio De Laurentiis, yang menjabat sebagai presiden klub. Kebijakan transfer Napoli pada musim panas ini memang menarik perhatian banyak orang. Selain kepergian sang bintang sekaligus top scorer utama tim dalam beberapa tahun terakhir, Edinson Cavani, Napoli juga mendatangkan berbagai nama tenar yang tak kalah mentereng ketimbang El Matador.


Dana segar dari Laurentiis sejumlah 60 juta euro yang dihibahkan kepada Rafael Benitez untuk membangun skuad pun bertambah menjadi 125 juta euro setelah penjualan Cavani ke Paris Saint-Germain selesai. Jumlah nominal yang bisa anda pakai untuk membeli 312 buah Lamborghini Aventador dalam kondisi baru. Benitez pun bertindak aktif di bursa transfer dengan mendatangkan 5 pemain baru, dimana 3 di antaranya dibeli dari Real Madrid. Lalu siapa sajakah mereka?

Senin, 17 Juni 2013

Sepuluh Pemain Muda Berpotensi di Gelaran Piala Dunia U-20

Musim panas 2013 menjadi momen buat FIFA untuk menggelar 3 turnamen antarnegara dalam agenda resmi mereka. Euro U-21 di Israel, Piala Konfederasi di Brasil, dan Piala Dunia U-20 di Turki digelar dalam waktu berdekatan dan menjadi tontonan menarik buat para penikmat sepakbola di tengah liburnya liga-liga mayor Eropa. Khusus turnamen yang disebut terakhir, ajang ini punya daya tarik tersendiri karena sebelumnya telah 'melahirkan' banyak nama berbakat yang kini telah menjelma menjadi pemain-pemain matang dan ber-skill mumpuni. Sebut saja Thierry Henry, Angel di Maria, Xavi Hernandez, James Rodriguez, dan Carlos Vela. Mereka pernah bermain di Piala Dunia U-20 yang melambungkan daya jual mereka.

Jumat, 17 Mei 2013

Jika Klub-klub Liga Inggris adalah Deretan Band, Maka...


Dunia sepakbola dan musik jelas berbeda satu sama lain. Namun kita tetap bisa menarik beberapa kesamaan dari dua dunia tersebut. Sekadar iseng, di artikel ini saya tulis bagaimana seandainya jika klub-klub Premier League digambarkan sebagai deretan grup musik Britania. Pengetahuan musik saya tak terlalu luas, jadi berikut ini yang dapat saya deskripsikan. (And yes, artikel ini bersifat subyektif).

Arsenal: Arctic Monkeys.
Deretan pemain muda enerjik, punya tempo bermain yang cepat, namun masih dipandang sebelah mata karena prestasinya begitu-begitu saja.

Jumat, 10 Mei 2013

Pekan Roller-coaster di Old Trafford, Awal dari Sebuah Era Baru

"Dua puluh tujuh tahun bukanlah waktu yang singkat. Jika anda masih remaja 27 tahun yang lalu, sekarang anda bisa saja sudah mempunyai cucu."


Rabu sore, tanggal 8 Mei 2013, saya tengah menonton serial televisi The Big Bang Theory  sembari me-refresh timeline twitter ketika dibuat terhenyak oleh sebuah berita mengejutkan yang datang dari Manchester. Sir Alexander Chapman Ferguson, pelatih kontroversial sekaligus sukses yang membawa Manchester United menjadi salah satu klub raksasa Eropa dalam 20 tahun terakhir, mengambil keputusan paling berani dalam hidupnya: pensiun sebagai pelatih. Saya terdiam sepersekian detik, membiarkan timeline twitter banjir dengan ungkapan kaget dan kesedihan dari banyak fans United. Hashtag '#thankyousiralex' mendominasi trending topics. Wajah merah muda dengan rambut keperakan itu tak akan ada lagi berada di pinggir lapangan musim depan.

Jumat, 05 April 2013

6 Alasan Kenapa Borussia Dortmund Bisa Lolos ke Final UCL Musim Ini

Tak dapat disangkal bahwa Borussia Dortmund telah menjelma menjadi salah satu tim yang disegani di Eropa dalam 3 musim terakhir. Dua gelar back-to-back Bundesliga musim 2010-11 dan 2011-12 serta satu gelar Piala Jerman jadi bukti konkret. Nyaris bangkrut pada tahun 2005, BVB perlahan bangkit dan kembali naik ke papan atas Bundesliga. Tapi penampilan perdana mereka di UCL pada musim 2011-12 (setelah absen lama) harus berujung pada kegagalan, finis di posisi terakhir Grup F yang juga dihuni Arsenal, Marseille, dan Olympiacos.


BVB mau belajar dari kegagalan tersebut, mereka berbenah, dan akhirnya menjalani kompetisi akbar Eropa musim ini dengan cukup sukses. Dari 9 laga yang  telah mereka jalani (hingga laga pertama 1/4 final), Marco Reus cs. meraih 6 kemenangan dan 3 hasil imbang. Dengan kumpulan pemain muda dan berpengalaman yang solid, dan pelatih cerdik bernama Jürgen Klopp, Dortmund bisa saja melenggang ke laga puncak di Wembley. Ya, final liga Champions. Kenapa tidak? Soal juara itu urusan nanti, laga final bisa jadi opsi realistis buat tim yang jersey-nya sekilas mirip lebah madu ini. Berikut adalah 6 alasan (in random order) yang bisa jadi tolok ukur kenapa Die Borussen layak melaju ke final UCL 2012-13.

Rabu, 27 Maret 2013

Sepakbola Modern, Kematian Traditional Winger?

Sepakbola adalah sebuah olahraga yang membutuhkan kecepatan dan akurasi umpan untuk mencetak sebuah gol. Tak jarang pola serangan dibangun dari sisi samping lapangan dimana para pemain sayap wajib mengoptimalkan bola dari area tersebut. Namun patut dicermati bahwa di era sepakbola sekarang fungsi dari pemain sayap murni alias traditional winger mulai terpinggirkan. Bukan, bukan karena tak ada generasi baru dalam posisi tersebut, tapi lebih disebabkan oleh dominan-nya penguasaan bola dan penggunaan umpan-umpan datar nan pendek yang kini dinilai lebih efektif ketimbang crossing (umpan lambung).

Formasi 4-2-3-1 kini seolah menjadi primadona bagi para pelatih untuk membangun kesolidan tim. Dua gelandang jangkar penahan bola dan 3 pemain di depannya yang bertugas melancarkan serangan sudah menjadi hal mainstream dan sering kita jumpai dalam sebuah tim. Mungkin hanya tim-tim klasik dari Italia seperti Juventus dan Napoli yang sedikit berbeda dan masih setia menggunakan formasi 3 bek hingga sekarang. Meski begitu, kedua tim papan atas Serie-A tersebut juga lebih mengoptimalkan wing-back prima ketimbang pemain sayap murni dalam formasi mereka.

Kamis, 08 November 2012

Celtic Berpesta, Barca Merana

Celtic 2-1 Barcelona | Skotlandia
(Wanyama 21', Watt 83' - Messi 90+1')


When the aliens knocked down, Rod Stewart cries.

Melihat klub bernama FC Barcelona menguasai jalannya sebuah pertandingan dan menang dengan skor besar merupakan hal yang sangat, sangat wajar. Namun satu kekalahan saja yang didapat klub asal Catalan tersebut bisa menjadi perbincangan banyak orang selama seminggu, atau bahkan sebulan. Adalah tim penguasa liga Skotlandia, Glasgow Celtic, yang membawa Barca ke jurang kekalahan pertamanya musim ini pada matchday ke-4 Liga Champions. The Hoops membalas kekalahan atas Barca dua minggu lalu saat kalah 1-2 dengan skor yang sama.

Laga berjalan timpang dalam 20 menit pertama. Barca, yang memasang trisula utama mereka, Messi - Pedro - Alexis Sanchez, mendikte permainan Celtic dengan umpan-umpan pendek khas mereka, dan memperoleh persentase ball possession hingga angka 85 persen! Namun tuan rumah membalas 'training session' Los Cules dengan respon yang tak disangka-sangka. Sebuah sepak pojok di menit ke-23 berhasil dimanfaatkan Victor Wanyama yang bereaksi lebih cepat ketimbang Jordi Alba untuk menjebol gawang Victor lainnya, Valdés, dengan sundulan kepala terarah. Celtic 1-0 Barcelona.